Empat Cara Menikmati Hidup ala Buku The Things You Can See Only When You Slow Down

Di kehidupan dunia sekarang ini, kita sering nggak sih merasa semuanya melaju cepat? Atau bahkan terkesan buru-buru karena tuntuan ini dan itu. Pada akhirnya membuat kita merasa penat karena harus selalu bergerak cepat juga. Nah, ada baiknya sesekali kita beristirahat untuk meregangkan pikiran. Membaca literasi yang tepat bisa menjadi cara untuk rehat sejenak, loh! Contohnya adalah buku self-improvement garapan Haemin Sunim: The Things You Can See Only When You Slow Down.

Sumber: Galeri Pribadi

Salah satu karya Haemin Sunim ini tentunya bukan sesuatu yang awam lagi bagi penggemar baca buku. Buku ini telah  dicetak sebanyak 3 juta ekslempar dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. Dalam buku ini terdapat delapan bab dengan bahasan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Berikut ini merupakan empat bahasan utama pada buku The Things You Can See Only When you Slow Down agar kita bisa lebih menikmati hidup:

1. Tidak Salah Jika Beristirahat

Pada bab pembuka Haemin Sunim memulai dengan pertanyaan "Why Am I So Busy?", pertanyaan ini sepertinya sengaja disuguhkan untuk mengingatkan pembacanya "kenapa kesibukan terasa sangat menguras waktu kita?". Jawaban menurut buku ini yaitu, karena saat kesibukan melanda, terkadang kita lupa untuk beristirahat hingga akhirnya kesibukanlah yang membuat kita kecewa dalam kehidupan. So, di tengah kesibukan jangan lupa untuk jeda sejenak ya teman-teman!

2. Berlatih Mindfullness

Bagian ini menggambarkan tentang penerimaan terhadap segala perasaan dan emosi yang menghampiri kita. Pada bahasan mindfullness, Haemin Sunim mengajak pembacanya untuk bersahabat dengan kegelisahan ketika sedang berada pada titik terendah di hidup kita. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh mindfullnes adalah berdamai dengan diri sendiri. Kita terima bahwa kita bukanlah manusia yang sempurna dan it's okay if we are feeling low.

3. Rem Ego

"Temper your eagerness. Being right isn't important, being happy together is!" kutipan kalimat tersebut mendeskripsikan bahwa terkadang kita perlu meredam perasaan atau ego saat kita merasa paling benar. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita hidup berdampingan dengan manusia lain. Oleh karena itu, kita perlu untuk saling mengerti dan memahami. Kebahagiaan akan lebih banyak ditemukan ketika antar manusia memiliki empaty satu sama lain. Yuk! saling refleksi sejauh mana kita dapat menurunkan ego.

4. Memaafkan Kesalahan

Kita seringkali menemukan lika-liku masalah ketika berhadapan dengan orang lain, bukan? Tidak jarang masalah yang timbul akhirnya menyebabkan hubungan antar sesama menjadi buruk. Salah satu tips untuk menjaga hubungan baik menurut penulis buku ini adalah dengan memaafkan. Kita hanya perlu memaafkan, setidaknya untuk diri kita sendiri jika memang memaafkan orang lain terasa berat. Walaupun mungkin prakteknya sulit, nggak ada salahnya untuk kita mencoba.

Sumber: Goodreads.com

Kunci agar kita bisa menikmati hidup sesuai empat hal di atas sebenarnya saling berhubungan, kan? Sekarang saatnya diri kita sendiri yang menentukan bagaimana kita mengatur kecepatan dalam menjalani kehidupan. Dunia memang bergerak sangat cepat, akan tetapi bukan berarti kita juga harus demikian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hore!

Tenis dan Kerudung

Perempuan