Puisi Berantakan

Detaknya tak seberapa
Tapi terus melaju
Tak akan ada yang membuatnya menunggu
Apapun, siapapun...
Matanya hanya membelalak kepada yang akan datang
Tak perduli bagaimana masa lalu meneriakkan sesal

Waktu tidak kejam
Ia tak mau kita tunduk pada kelam
Dan segala penyesalan mendalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Mahasiswi

Perempuan

Sakit